Rabu, 30 November 2011

Selasa, 29 November 2011

INFORMASI SUMBER BELAJAR

JIKA KAMU INGIN MATERI PEMBELAJARAN KELAS XII SEMESTER I DALAM BENTUK FILE PPT KUNJUNGI JUGA "suharjautama.wordpress.com" ! Good Luck...

Senin, 28 November 2011

KATALAZE





I.       TUJUAN
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim katalase.

II.    DASAR TEORI
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila
H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
                                      H2O --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula.  Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
  1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
  1. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
  1. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.  Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada.  Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
  1. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu.  Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

III. ALAT DAN BAHAN
a.       Rak dan tabung reaksi
b.      Pisau cutter
c.       Pipet tetes
d.      Lampu spiritus
e.       Penjepit tabung reaksi
f.       Pinset
g.      Lidi
h.      Korek api
i.        Hati dan jantung ayam
j.        H2O2
k.      NaOH, HCl
l.        Es
m.    Air

IV. CARA KERJA
a.       Membuat hati ayam menjadi potongan-potongan kecil dengan ukuran ± 0,5 cm x 0,5 cm x 0,5 cm (± 25 potong).
b.      Menyiapkan lidi kering dan menyalakan lampu spiritus.
c.       Mengisi tabung reaksi dengan air masing-masing setinggi 1 cm.
d.      Memasukkan 5 potong hati ayam ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut.
e.       Mengocok potongan hati ayam yang telah ditambah air di dalam tabung reaksi.
f.       Meneteskan 5 tetes H2O2 ke dalam salah satu tabung reaksi yang berisi hati ayam dan segera menutupnya dengan ibu jari.
g.      Mengamati banyaknya gelembung udara yang terbentuk (banyak = +++, sedang = ++, sedikit = +, tidak ada = -).
h.      Menyiapkan lidi membara, dan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah dibuka.
i.        Mengamati apa yang terjadi dengan lidi membara tersebut (menyala, tidak menyala).
j.        Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel.
k.      Mengulangi langkah no. 3 s.d. no. 10 dengan perlakuan sebagai berikut :
i.        Pada langkah no. 4, ditambahkan 5 tetes HCl
ii.      Pada langkah no. 4, ditambahkan 5 tetes NaOH
iii.    Pada langkah no. 4, dipanaskan sampai mendidih
l.        Mencuci dan membersihkan kembai tabung –tabung reaksi dan alat-alat yang telah digunakan
V.    TABEL HASIL PENGAMATAN
v  Pada hati ayam
Perlakuan
Gelembung
Dimasukkan bara api
Ekstrak + H2O2
+ + +
Menyala
Ekstrak + HCl + H2O2
-
Tidak menyala
Ekstrak + NaOH + H2O2
+ +
Tidak menyala
Ekstrak + H2O2 (mendidih)
-
Tidak menyala

v  Pada jantung ayam
Perlakuan
Gelembung
Dimasukkan bara api
Ekstrak + H2O2
+ + +
Menyala
Ekstrak + HCl + H2O2
-
Tidak menyala
Ekstrak + NaOH + H2O2
+ +
Tidak menyala
Ekstrak + H2O2 (mendidih)
-
Tidak menyala

Keterangan :
+ + +   = banyak gelembung
+ +       = gelembungnya sedang
+          = sedikit gelembung
-           = tidak ada gelembung

VI. PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.  Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 à 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.  Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan).  Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.  Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat ekstrak.  Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
v  Pada hati ayam
1.      Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O­2).
2.      Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api.  Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3.      Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4.      Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api.  Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
v  Pada jantung ayam
Sebagai perbandingan, digunakan jantung ayam yang kandungan enzim katalasenya lebih sedikit dibandingkan dengan hati ayam.
1.      Ekstrak ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama.
2.      Ekstrak ditambah HCl an H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam.
3.      Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Gelembung udara yang terbentuk sedikit dan juga tidak terbentuk nyala api.  Gelembung udara yang terbentuk sedikit berbeda dengan yang terjadi pada ekstrak hati ayam.
4.      Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam.
Dari percobaan dapat diketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan suhu.  Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat bekerja.  Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak (denaturasi).  Hal ini menyebabkan enzim katalse tidakdapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

VII.    KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa. Penambahan asam, basa, maupun pemanasan yang ekstrim dapat merusak enzim.

BEDA MITOSIS DENGAN MEIOSIS

INFO KELAS XII SEMESTER 1

 SIKLUS SEL



                      
PERBEDAAN  FOTOFOSFORILASI SIKLIK DAN NON SIKLIK


 REAKSI GELAP  FOTOSINTESIS


PERBEDAAN REAKSI GELAP DENGAN TERANG

 PERBEDAAN OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS

DETERMINASI SEKS

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbeda dengan hewan. Padahewan, pertumbuhan dan perkembangan terjadi di seluruh bagian tubuh,sedangkan pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan hanya pada bagiantertentu saja.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji diawali denganpertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, menjadi biji,berkecambah, tumbuh menjadi tanaman kecil yang sempurna, dan berlanjuttumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan dewasa. Tumbuhan dewasa akanberbunga dan berbuah.
1. Pertumbuhan Terminal
Pada ujung akar dan batang tumbuhan berbiji yang sedang aktif tumbuh,terdapat tiga daerah pertumbuhan dan perkembangan. Daerah tersebut adalahdaerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.





Daerah Pembelahan, merupakan daerah yang paling ujung. Pada daerah ini terutama terjadi pembentukan sel-sel baru melalui pembelahan sel. Sel-sel didaerah pembelahan memiliki inti sel yang relatif besar, berdinding sel tipis, danaktif membelah diri. Daerah pembelahan disebut pula daerah meristematik.
Daerah Pemanjangan, merupakan hasil pembelahan sel-sel meristem di daerahpembelahan. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannyasehingga membentuk daerah  pemanjangan. Sel-sel pada daerah ini lebih besar dibandingkan dengan sel-sel pada daerah meristem. 

Daerah Diferensiasi,terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini telah mengalamidiferensiasi. Artinya sel-sel telah berubah bentuk sesuai fungsinya. Sebagian selmengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, empulur, xilem dan floem.Sebagian sel lagi mengalami diferensiasi menjadi jaringan parenkim (jaringandasar), jaringan penunjang seperti kolenkim dan sklerenkim. Dengan terjadinyadiferensiasi sel maka terbentuklah berbagai jaringan tumbuhan.Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan sekunder


Pertumbuhan Primer, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatantitik tumbuh primer. Titik tumbuh primer terdapat pada ujung akar atau ujungbatang. Titik tumbuh primer telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupaembrio. Ujung akar dan ujung batang tempat terjadinya pertumbuhan merupakandaerah meristem apikal. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akarbertambah panjang.
Berdasarkan titik tumbuh tumbuhan, terdapat dua teori titik tumbuh pada tumbuhan, yaitu :
1) Teori Histogen
Teori ini dikemukakan oleh Hanstein. Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh tumbuhan dibentuk oleh tiga lapisan pembentuk
jaringan, yaitu:
a) Dermatogen, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis.
b) Periblem, yakni lapisan dalam yang membentuk korteks.
c) Pleuron, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.
2) Teori Tunika Korpus
Teori ini dikemukakan oleh Schmidt yang menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh tumbuhan yang dibentuk ada dua lapisan pembentuk jaringan,yaitu :
a) Tunika, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis dan korteks.
b) Corpus, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.
Pertumbuhan Sekunder, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan jaringan kambium. Jaringan kambium bersifat meristematik, yaitu sel-selnyaselalu aktif membelah. Kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil dangymnospermae. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar . 
Pada tumbuhan dikotil berkayu, pertumbuhansekunder terjadi karena adanya aktivitas sel-sel meristem diantara xilem danfloem. Xilem dibentuk ke arah dalam dan floem dibentuk ke arah luar.
Pertumbuhan di bagian dalam lebih cepat daripada pertumbuhan di bagian luar, sehingga  mengakibatkan jaringan epidermis dan korteks pada kulit terluar akan
rusak (pecah).



2. Metagenesis Pada Tumbuhan
Metagenesis merupakan pergiliran daur hidup antara generasi generatif dangenerasi vegetatif. Biasanya kedua generasi ini berbeda morfologinya.Metagenesis pada tumbuhan yang bisa kita lihat dengan jelas yaitu padatumbuhan lumut dan paku. Lumut dan paku memiliki generasi generatif yangdisebut gametofit dan generasi vegetatif yang disebut sporofit.Tumbuhan lumut yang sering kita lihat merupakan generasi gametofit.Generasi sporofitnya tergantung pada gametofit untuk memperoleh nutrisi.Sedangkan tumbuhan paku yang sering kita lihat merupakan generasi sporofit.Generasi sporofitnya yaitu protalium.





UJIAN NASIONAL

UJIAN NASIONAL 2012 TETAP DISELENGARAKAN


Adanya sementara keraguan dari sebagian kalangan tentang Ujian Nasional ternyata ditepis secara resmi oleh Kementrian Pendidikan Nasional RI. Adalah Prof. DR. Fasli Jalal yang menjabat Wakil Mendiknas yang menyatakan bahwa Ujian Nasional akan tetap dilaksanakann karena sudah didukung oleh presiden dan menteri. Pernyataan itu disampaikan oleh Prof. DR. Fasli Jalal dalam pidatonya saatmembuka Lokakarya Manajemen Penyelenggaraan Ujian Nasional 2012 yang mulai 23-25 di Hotel Salak, Bogor. Dilain pihak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemdiknas, Khairil Anwar, menyatakan kebijakan UN tidak akan berubah. Dan sepengetahuannya belum ada arahan dari Mendiknas untuk melakukan perubahan kebijakan UN. “Kebijakan UN sebagai penentu kelulusan tidak akan berubah dengan porsi 60:40, namun secara teknis akan terus disempurnakan. Dan juga akan kita kaji mengenai tingkat kesulitan soal, distribusi dan pengamanannya,” tutur Khairil, Senin (26/9). Meski begitu, untuk menjamin kualitas UN agar mengalami peningkatan kualitas di setiap tahunnya, Balitbang Kemdiknas bekerjasama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menggelar lokakarya nasional dengan tema “Manajemen Penyelenggaraan Ujian Nasional 2012: Peningkatan Kualitas, Akseptabilitas, dan Kredibilitas Ujian Nasional”. Lokakarya nasional ini digelar di Bogor selama tiga hari, 23-25 September 2011, dan dihadiri oleh seluruh pihak terkait. Seperti seluruh Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia, perwakilan guru, komite sekolah, dewan pendidikan dan lain sebagainya. “Lokakarya ini merupakan forum diskusi perumusan untuk UN yang lebih baik. Karena UN ini sendiri mendapat dukungan beragam pihak,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Fasli Jalal, saat membuka lokakarya tersebut, Jumat (23/9), di Kantor Pusat Kemdiknas, Jakarta. Fasli menjelaskan, dalam lokakarya ini, nantinya secara khusus akan dibicarakan mengenai evaluasi UN sebelumnya seperti memperbaiki organisasi, manajemen, dan mekanisme penyelengaraan UN tahun depan. “Ini untuk mendapatkan hasil ujian yang berkualitas, kredibel dan akseptebel. Juga mampu meningkatkan kejujuran,” ujar Fasli. Nilai UN Bisa Dijadikan Syarat Untuk Seleksi PTN Tahun 2012 hasil ujian nasional (UN) bisa diintegrasikan untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Terlebih, hal tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama. Hal itu diungkapkan peneliti pendidikan dari Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Drs. Safari, M., P.A.U. kepada wartawan di sela-sela lokakarya pendidikan Kota Bandung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (28/9). “Namun pasti atau tidaknya adalah kebijakan pemerintah, saya tidak bisa memastikan,” ungkap Safari. Dikatakan, keinginan diintegrasikan nilai UN ke PT ini, karena nilai UN-nya sama (standar). Sementara perguruan tinggi negeri hasil ujiannya belum standar. “Inilah yang menjadi dasar, kami menginginkan nilai UN bisa menjadi syarat masuk ke PTN,” tandasnya. Menurutnya, secara pelaksanaan, UN sudah berjalan lancar dan sempurna. Yang perlu disempurnakan, adalah masalah teknisnya saja, terutama untuk masuk ke PTN. “PTN harus menerima, karena wacana ini sudah dibicarakan dan disetujui semua pihak,” tambahnya. Menurutnya, dari hasil penelitian, pelaksanaan UN di Indonesia dicemburui negara lain, terutama dari sisi teknis pelaksanaan. Selain itu, standar nilai UN pun sama, yakni 5,5 sekalipun standar nilai UN masih terbilang kecil. “Di negara lain, seperti Malaysia dan Singapura standar nilai ujian minimal 7,” tandasnya. Safari menyebutkan, UN untuk mengukur kemampuan siswa yang dilaksanakan secara nasional. Sementara materi yang diujikan adalah minimal pelajaran yang telah diajarkan di sekolah. “Tidak mungkin materi yang diujikan adalah pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah,” katanya. Adanya yang kontra mengenai UN ini, karena materi yang di UN tidak sesuai dengan yang diajarkan. Safari mengatakan, harusnya sekolah introspeksi, karena para gurunya mengajar tak benar. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Prof. Dr. Wahyudin Zarkasyi menyebutkan, diintegrasikannya hasil UN untuk masuk PTN memang sudah dibicarakan dan akan diujicobakan pada tahun 2012 mendatang. Namun, memang ada beberapa teknis pelaksanaan yang harus disempurnakan. “Khusus mekanisme pelaksanaan UN yang diintegrasikan masuk ke PTN,” tambahnya. Wahyudin mengaku sangat mendukung hasil UN bisa dijadikan prasayarat untuk masuk PTN. “Namun ada beberapa yang harus disempurnakan,” tandasnya. Sementara Ketua Dewan Pendidikan Kota Bandung, Kusmeni Hartadji menilai, pemeritah belum siap mengintegrasikan hasil UN untuk menjadi prasyarat masuk ke PTN. Selain sistem pelaksanaan yang belum sempurna, masih terjadi ketidakjujuran di antara para siswa maupun pengawas dalam pelaksanaan UN.

SINTESIS PROTEIN

Semua aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus. Cara pengendalian ini berkaitan dengan aktivitas nukleus memproduksi protein, dimana protein ini merupakan penyusun utama dari semua organel sel maupun penggandaan kromosom. Contoh protein yang dapat dihasilkan seperti protein struktural yang digunakan sebagai penyusun membran sel dan protein fungsional (misalnya enzim) yang digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai proses sintesis dalam sel.
Protein adalah polipeptida (gabungan dari beberapa asam amino). Maka untuk membentuk suatu protein diperlukan bahan dasar berupa asam amino. Polipeptida dikatakan protein jika paling tidak memiliki berat molekul kira-kira 10.000. Di dalam ribosom, asam amino-asam amino dirangkai menjadi polipeptida dengan bantuan enzim tertentu. Polipeptida dapat terdiri atas 51 asam amino (seperti pada insulin) sampai lebih dari 1000 asam amino (seperti pada fibroin, protein sutera). Macam molekul polipeptida tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa ada 20 macam asam amino penting yang dapat dirangkai membentuk jutaan macam kemungkinan polipeptida.
  • Lalu bagaimana sesungguhnya mekanisme pembentukan protein itu?
  • Apakah DNA terlibat dalam pembentukan protein?
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik.
Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino (protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma genetik dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma genetik adalah proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNA menjadi urutan asam amino. Dogma genetik dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut.
Gb. Dogma Genetik
Gb. Mekanisme Umum Sintesis Protein