ORGAN TUMBUHAN
Seperti manusia dan hewan, tubuh tumbuhan pun tersusun atas organorgan. Tumbuhan terdiri atas organ-organ berikut.
1. Akar
Coba Anda lihat kembali gambar pohon yang ada pada awal bab! Pohon itu berdiri tegak di atas tanah dengan menggunakan organ yang paling bawah, yaitu akar. Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah, walaupun pada beberapa tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah, misalnya pada tumbuhan anggrek epifit.
Pada dasarnya fungsi akar adalah sebagai berikut.
a. Tempat menambatkan tubuh tumbuhan pada posisi tertentu.
b. Menyerap air dan garam-garam anorganik dari dalam tanah.
Apabila akar primer dipotong membujur (memanjang), maka dari potongan ini akan dijumpai adanya bagian-bagian, antara lain seperti berikut.
a. Tudung Akar, karakteristik akar yang khusus adalah terdapat tudung akar pada bagian ujungnya yang disebut kaliptra. Kaliptra tersusun oleh sel-sel parenkim hidup yang kadang mengandung pati. Fungsi kaliptra yaitu untuk melindungi meristem dan melumasi akar sehingga mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah pada saat akar menembus tanah. Selain itu, zat-zat yang dihasilkan dapat mengatur pola pertumbuhan bagian-bagian akar yang lain. Pada kebanyakan tumbuhan kaliptra membentuk struktur khusus dan tetap yang disebut kolumela.
b. Daerah pembelahan sel,
c. Daerah pemanjangan sel.
Jenis akar tumbuhan ada dua, yaitu akar dikotil dan monokotil. Coba ingat-ingat kembali perbedaannya, kemudian buatlah bagan perbedaannya!
d. Daerah diferensiasi sel (daerah rambut akar)
Agar lebih jelas, perhatikan Gambar 2.19!
Apabila akar primer dipotong melintang akan didapatkan struktur jaringan primer akar tumbuhan pada irisan melintang, antara lain seperti berikut.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan penutup luar yang terdiri atas selapis sel berdinding tipis yang berlapis kutikula dengan susunan yang rapat. Pada lapisan ini, sel-sel berdiferensiasi membentuk rambut-rambut akar yang tersusun dari satu sel yang memanjang yang berfungsi untuk memperluas permukaan bagian penyerapan akar dan untuk pegangan akar pada tanah.
Pada spesies tertentu, rambut akar berkembang dari sel khusus di daerah epidermis. Sel ini disebut trikoblast. Epidermis akar biasanya dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar sudah dewasa, epidermisnya telah mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks yang disebut eksodermis.
b. Korteks
Lapisan korteks tersusun atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun longgar sehingga banyak terdapat ruang antarsel. Sel-sel parenkim tersusun dalam bentuk silinder. Lapisan sklerenkim biasanya dijumpai pada akar tumbuhan monokotil. Kolenkim sangat jarang dijumpai pada akar. Lapisan terluar dari korteks kadang-kadang berdeferensiasi menjadi lapisan eksodermis yang dinding sel-selnya mengalami penebalan dengan zat suberin. Lapisan terdalam dari korteks biasanya berdeferensiasi menjadi endodermis.
c. Endodermis
Lapisan ini sebenarnya merupakan sel korteks terdalam yang terdiri atas sel-sel berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Lapisan endodermis disebut juga lapisan floeterma atau sarung amilum karena mengandung butiran-butiran amilum. Sel-sel ini membentuk silinder yang membungkus jaringan pembuluh. Sel-sel endodermis mempunyai ciri khusus, yaitu adanya pita caspary. Apakah yang Anda ketahui tentang pita caspary? Dinamakan pita caspary karena sesuai nama penemunya, yaitu Caspary. Pita caspary merupakan penebalan dinding sel setempat dan pengendapan suberin dan lignin.
Agar lebih jelas perhatikan Gambar 2.20!
Pita caspary ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita caspary dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Sel-sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem tidak mengalami penebalan sehingga dapat dilalui air dan zat yang terlarut. Selsel ini disebut sel penerus atau peresap.
d. Silinder Pusat atau Stele
Lapisan silinder pusat merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
1) Perisikel atau Perikambium
Perisikel merupakan lapisan terluar dari stele, sehingga letaknya langsung berada di sebelah dalam dari lapisan endodermis dan di sebelah luar dari berkas pengangkut. Lapisan ini masih bersifat meristematis sebagai titik awal tumbuhnya primordia akar ke arah samping (cabang akar/akar lateral). Pertumbuhan cabang akar ini bersifat endogen.
2) Berkas Pengangkut (Xilem dan Floem)
Pada akar dikotil, antara xilem dan floem menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder. Jaringan sekunder yang terbentuk oleh kambium adalah xilem sekunder yang terletak di sebelah luar xilem primer dan floem sekunder yang terletak di sebelah dalam floem primer. Xilem sekunder dan floem sekunder ini banyak mengandung serabut.
3) Jari-Jari Empulur
Lapisan jari-jari empulur tersusun atas jaringan parenkim. Pada struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat beberapa perbedaan. Cobalah cari perbedaan tersebut! Untuk menemukannya, lakukan kegiatan mengamati sayatan melintang akar tumbuhan jagung (monokotil) dan akar tumbuhan kacang tanah (dikotil) dengan cara kerja seperti pada Kegiatan
Kelompok 3. Lakukanlah penga matan dan gambarlah hasilnya! Bagaimana struktur akar tumbuhan dikotil dan menokotil? Jelaskan perbedaannya dalam sebuah tabel!
Selanjutnya, coba bandingkan hasil gambar yang Anda peroleh dari pengamatan dengan gambar struktur akar pada Gambar 2.21 berikut!
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang umumnya terletak di atas tanah, walaupun ada beberapa tumbuhan yang batangnya berada di dalam tanah, misalnya Canna sp. Namun, di sini batang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu bagian yang berdaun dan mempunyai buku dan ruas. Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, jaringan primer batang memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaan tersebut akan kita bahas pada uraian berikut ini. Untuk memahami struktur batang monokotil dan dikotil, terlebih dahulu lakukanlah pengamatan sayatan melintang batang jagung dan kacang tanah. Ikutilah langkah kerja pada Kegiatan Kelompok 3. Dengan mengamati preparat melintang batang jagung dan kacang tanah, Anda akan mendapatkan struktur batang monokotil dan dikotil. Gambarlah hasil pengamatan Anda dan tulislah jaringan-jaringan yang menyusunnya! Sebutkan pula ciri-ciri jaringan yang menyusun batang monokotil dan dikotil tersebut! Kerjakan pada buku tugas Anda! Sayatan melintang batang akan menunjukkan daerah seperti pada Gambar 2.22!
Dari kegiatan yang Anda lakukan di atas dapat dijumpai beberapa jaringan yang menyusun batang kacang tanah (dikotil) dan batang tumbuhan jagung (monokotil). Jaringan-jaringan yang menyusun batang tumbuhan tersebut antara lain seperti berikut.
a. Batang Dikotil
Pada jaringan primer batang dikotil terdapat bagian-bagian berikut.
1) Epidermis
Lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun korteks.
Epidermis dapat megalami deferensiasi membentuk derivat epidermis, antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain. Coba Anda ingat kembali materi di depan!
2) Korteks
Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
4) Silinder Pusat atau Stele
Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian.
a) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok. Coba Anda ingat kembali pelajaran di SMP tentang mencangkok! Pada kegiatan mencangkok, kulit tumbuhan dan kambium harus dibersihkan agar akar dapat tumbuh pada tempat yang dicangkok. Budidaya tanaman dengan cara mencangkok dapat dimanfaatkan untuk diambil nilai ekonomisnya.
b) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.
Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun. Perhatikan Gambar 2.23 dan Gambar 2.24!
b. Batang Monokotil
Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur penampang melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.
1) Epidermis
Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil. Coba Anda ingat lagi uraian di depan!
2) Korteks
Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele.
3) Stele
Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat. Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar. Adakah tumbuhan monokotil yang batangnya dapat tumbuh membesar? Tumbuhan apakah itu? Mengapa terjadi pertumbuhan membesar, padahal tidak mempunyai kambium pada meristem samping? Konsultasikan jawabanmu dengan guru di sekolah!
4) Empulur
Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, empulur ada yang menghilang, misalnya pada tumbuhan padi.
3. Daun
Sebagian besar tanaman umumnya berdaun dan berwarna hijau. Akan tetapi, ada pula tanaman yang daunnya tidak berwarna hijau. Coba carilah daun tanaman yang tidak berwarna hijau! Daun merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi untuk memproses fotosintesis. Daun berasal dari suatu jaringan pada meristem ujung suatu kuncup pada batang. Daun memiliki struktur jaringan yang bermacam-macam. Untuk memahami struktur jaringan pada daun, lakukan kegiatan berikut!
KEGIATAN KELOMPOK
Tujuan : Mengetahui dan memahami struktur daun
Alat dan Bahan : 1. Daun berbagai macam tumbuhan dari
lingkungan sekitar
2. Objek glass
3. Kaca penutup
4. Pipet tetes
5. Mikroskop
6. Pisau silet
Cara Kerja :
1. Buatlah sayatan melintang daun dengan menggunakan pisau silet.
2. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass yang sudah ditetesi dengan air, kemudian tutuplah dengan kaca penutup.
3. Amatilah bagian-bagian jaringan yang menyusun daun tersebut.
4. Gambarlah struktur jaringan tersebut dan jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jaringan itu!
Dari Kegiatan Kelompok 4, Anda sudah mendapatkan gambaran struktur daun secara lengkap. Seperti terlihat pada Gambar 2.25, pada dasarnya daun tersusun atas beberapa lapisan berikut.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdapat di permukaan atas maupun bawah daun yang berfungsi untuk melindungi lapisan di bawahnya. Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang menghadap keluar biasanya berdinding tebal dan tertutup kutikula. Lapisan kutikula berfungsi untuk mengurangi penguapan. Pada permukaan lapisan epidermis ditemukan pula stomata, yang berfungsi untuk pertukaran udara dan mengatur transpirasi. Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (hipostomatik). Pada daun terapung di air, stomata hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadang-kadang berada di atas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung.
Bentuk modifikasi dari jaringan epidermis daun berupa trikoma, sel kipas, dan sel litokis. Trikoma berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar. Sel-sel kipas terdiri atas sederet sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel-sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat. Untuk memahami struktur epidermis Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut.
KEGIATAN KELOMPOK
Tujuan : Menemukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya.
Alat dan Bahan :
1. Daun berbagai macam tumbuhan. 5. Mikroskop
2. Objek glass 6. Pisau silet
3. Kaca penutup 7. Air
4. Pipet tetes
Cara Kerja
1. Ambillah daun dari lingkungan sekitar Anda.
2. Sayatlah permukaan luar daun secara tipis sehingga terlihat tipis dan transparan.
3. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass dan tetesilah dengan air menggunakan pipet tetes.
4. Amatilah menggunakan mikroskop.
5. Temukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya.
6. Gambarlah hasil pengamatan Anda.
b. Parenkim atau Mesofil
Jaringan ini terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil ini berdeferensiasi menjadi jaringanjaringan, antara lain seperti berikut.
1) Parenkim Spons (Bunga Karang)
Jaringan spons tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding tipis, lepas, dan mengandung sedikit kloroplas. Ruang antarsel besar sehingga memudahkan terjadinya pertukaran gas.
2) Parenkim Palisade (Jaringan Tiang)
Jaringan palisade berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun, selapis atau lebih, rapat satu sama lain dan mengandung banyak kloroplas sehingga lebih efisien untuk fotosintesis. Jaringan palisade berfungsi untuk menangkap cahaya. Kepadatan jaringan palisade ini tergantung pada intensitas cahaya yang diterima. Bagian yang banyak menerima cahaya langsung lebih padat daripada bagian yang berada di tempat teduh. Pada kedua jaringan ini terdapat klorofil, sehingga di sinilah tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
Lakukanlah kegiatan di bawah ini!
Amatilah hasil kegiatan kelompok 5 dan carilah di mana letak jaringan epidermis dan parenkim! Gambarlah jaringan tersebut pada buku tugas. Bandingkanlah dengan hasil teman Anda!. Untuk lebih memahami uraian di atas, Anda dapat melihat gambar 2.26!
c. Berkas Pengangkut
Jaringan ini tersusun atas xilem dan floem. Berkas pengangkut banyak terdapat pada tulang daun dan urat daun. Fungsi jaringan pengangkut pada daun adalah untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer. Di dalam berkas pengangkut, xilem selalu berada di sebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang. Dalam hal ini, xilem di sebelah dalam dan floem di luar. Susunan xilem, terutama pada ibu tulang daun seperti pada batang yang terdiri atas trakea, trakeid, serabut, dan parenkim.
Sumber :
Lestari, Endang Sri dan Kistinnah, Idun, 2009, Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 56 – 66.
Minggu, 20 Maret 2011
ORAGAN TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN
Seperti manusia dan hewan, tubuh tumbuhan pun tersusun atas organorgan. Tumbuhan terdiri atas organ-organ berikut.
1. Akar
Coba Anda lihat kembali gambar pohon yang ada pada awal bab! Pohon itu berdiri tegak di atas tanah dengan menggunakan organ yang paling bawah, yaitu akar. Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah, walaupun pada beberapa tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah, misalnya pada tumbuhan anggrek epifit.
Pada dasarnya fungsi akar adalah sebagai berikut.
a. Tempat menambatkan tubuh tumbuhan pada posisi tertentu.
b. Menyerap air dan garam-garam anorganik dari dalam tanah.
Apabila akar primer dipotong membujur (memanjang), maka dari potongan ini akan dijumpai adanya bagian-bagian, antara lain seperti berikut.
a. Tudung Akar, karakteristik akar yang khusus adalah terdapat tudung akar pada bagian ujungnya yang disebut kaliptra. Kaliptra tersusun oleh sel-sel parenkim hidup yang kadang mengandung pati. Fungsi kaliptra yaitu untuk melindungi meristem dan melumasi akar sehingga mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah pada saat akar menembus tanah. Selain itu, zat-zat yang dihasilkan dapat mengatur pola pertumbuhan bagian-bagian akar yang lain. Pada kebanyakan tumbuhan kaliptra membentuk struktur khusus dan tetap yang disebut kolumela.
b. Daerah pembelahan sel,
c. Daerah pemanjangan sel.
Jenis akar tumbuhan ada dua, yaitu akar dikotil dan monokotil. Coba ingat-ingat kembali perbedaannya, kemudian buatlah bagan perbedaannya!
d. Daerah diferensiasi sel (daerah rambut akar)
Agar lebih jelas, perhatikan Gambar 2.19!
Apabila akar primer dipotong melintang akan didapatkan struktur jaringan primer akar tumbuhan pada irisan melintang, antara lain seperti berikut.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan penutup luar yang terdiri atas selapis sel berdinding tipis yang berlapis kutikula dengan susunan yang rapat. Pada lapisan ini, sel-sel berdiferensiasi membentuk rambut-rambut akar yang tersusun dari satu sel yang memanjang yang berfungsi untuk memperluas permukaan bagian penyerapan akar dan untuk pegangan akar pada tanah.
Pada spesies tertentu, rambut akar berkembang dari sel khusus di daerah epidermis. Sel ini disebut trikoblast. Epidermis akar biasanya dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar sudah dewasa, epidermisnya telah mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks yang disebut eksodermis.
b. Korteks
Lapisan korteks tersusun atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun longgar sehingga banyak terdapat ruang antarsel. Sel-sel parenkim tersusun dalam bentuk silinder. Lapisan sklerenkim biasanya dijumpai pada akar tumbuhan monokotil. Kolenkim sangat jarang dijumpai pada akar. Lapisan terluar dari korteks kadang-kadang berdeferensiasi menjadi lapisan eksodermis yang dinding sel-selnya mengalami penebalan dengan zat suberin. Lapisan terdalam dari korteks biasanya berdeferensiasi menjadi endodermis.
c. Endodermis
Lapisan ini sebenarnya merupakan sel korteks terdalam yang terdiri atas sel-sel berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Lapisan endodermis disebut juga lapisan floeterma atau sarung amilum karena mengandung butiran-butiran amilum. Sel-sel ini membentuk silinder yang membungkus jaringan pembuluh. Sel-sel endodermis mempunyai ciri khusus, yaitu adanya pita caspary. Apakah yang Anda ketahui tentang pita caspary? Dinamakan pita caspary karena sesuai nama penemunya, yaitu Caspary. Pita caspary merupakan penebalan dinding sel setempat dan pengendapan suberin dan lignin.
Agar lebih jelas perhatikan Gambar 2.20!
Pita caspary ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita caspary dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Sel-sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem tidak mengalami penebalan sehingga dapat dilalui air dan zat yang terlarut. Selsel ini disebut sel penerus atau peresap.
d. Silinder Pusat atau Stele
Lapisan silinder pusat merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
1) Perisikel atau Perikambium
Perisikel merupakan lapisan terluar dari stele, sehingga letaknya langsung berada di sebelah dalam dari lapisan endodermis dan di sebelah luar dari berkas pengangkut. Lapisan ini masih bersifat meristematis sebagai titik awal tumbuhnya primordia akar ke arah samping (cabang akar/akar lateral). Pertumbuhan cabang akar ini bersifat endogen.
2) Berkas Pengangkut (Xilem dan Floem)
Pada akar dikotil, antara xilem dan floem menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder. Jaringan sekunder yang terbentuk oleh kambium adalah xilem sekunder yang terletak di sebelah luar xilem primer dan floem sekunder yang terletak di sebelah dalam floem primer. Xilem sekunder dan floem sekunder ini banyak mengandung serabut.
3) Jari-Jari Empulur
Lapisan jari-jari empulur tersusun atas jaringan parenkim. Pada struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat beberapa perbedaan. Cobalah cari perbedaan tersebut! Untuk menemukannya, lakukan kegiatan mengamati sayatan melintang akar tumbuhan jagung (monokotil) dan akar tumbuhan kacang tanah (dikotil) dengan cara kerja seperti pada Kegiatan
Kelompok 3. Lakukanlah penga matan dan gambarlah hasilnya! Bagaimana struktur akar tumbuhan dikotil dan menokotil? Jelaskan perbedaannya dalam sebuah tabel!
Selanjutnya, coba bandingkan hasil gambar yang Anda peroleh dari pengamatan dengan gambar struktur akar pada Gambar 2.21 berikut!
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang umumnya terletak di atas tanah, walaupun ada beberapa tumbuhan yang batangnya berada di dalam tanah, misalnya Canna sp. Namun, di sini batang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu bagian yang berdaun dan mempunyai buku dan ruas. Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, jaringan primer batang memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaan tersebut akan kita bahas pada uraian berikut ini. Untuk memahami struktur batang monokotil dan dikotil, terlebih dahulu lakukanlah pengamatan sayatan melintang batang jagung dan kacang tanah. Ikutilah langkah kerja pada Kegiatan Kelompok 3. Dengan mengamati preparat melintang batang jagung dan kacang tanah, Anda akan mendapatkan struktur batang monokotil dan dikotil. Gambarlah hasil pengamatan Anda dan tulislah jaringan-jaringan yang menyusunnya! Sebutkan pula ciri-ciri jaringan yang menyusun batang monokotil dan dikotil tersebut! Kerjakan pada buku tugas Anda! Sayatan melintang batang akan menunjukkan daerah seperti pada Gambar 2.22!
Dari kegiatan yang Anda lakukan di atas dapat dijumpai beberapa jaringan yang menyusun batang kacang tanah (dikotil) dan batang tumbuhan jagung (monokotil). Jaringan-jaringan yang menyusun batang tumbuhan tersebut antara lain seperti berikut.
a. Batang Dikotil
Pada jaringan primer batang dikotil terdapat bagian-bagian berikut.
1) Epidermis
Lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun korteks.
Epidermis dapat megalami deferensiasi membentuk derivat epidermis, antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain. Coba Anda ingat kembali materi di depan!
2) Korteks
Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
4) Silinder Pusat atau Stele
Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian.
a) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok. Coba Anda ingat kembali pelajaran di SMP tentang mencangkok! Pada kegiatan mencangkok, kulit tumbuhan dan kambium harus dibersihkan agar akar dapat tumbuh pada tempat yang dicangkok. Budidaya tanaman dengan cara mencangkok dapat dimanfaatkan untuk diambil nilai ekonomisnya.
b) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.
Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun. Perhatikan Gambar 2.23 dan Gambar 2.24!
b. Batang Monokotil
Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur penampang melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.
1) Epidermis
Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil. Coba Anda ingat lagi uraian di depan!
2) Korteks
Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele.
3) Stele
Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat. Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar. Adakah tumbuhan monokotil yang batangnya dapat tumbuh membesar? Tumbuhan apakah itu? Mengapa terjadi pertumbuhan membesar, padahal tidak mempunyai kambium pada meristem samping? Konsultasikan jawabanmu dengan guru di sekolah!
4) Empulur
Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, empulur ada yang menghilang, misalnya pada tumbuhan padi.
3. Daun
Sebagian besar tanaman umumnya berdaun dan berwarna hijau. Akan tetapi, ada pula tanaman yang daunnya tidak berwarna hijau. Coba carilah daun tanaman yang tidak berwarna hijau! Daun merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi untuk memproses fotosintesis. Daun berasal dari suatu jaringan pada meristem ujung suatu kuncup pada batang. Daun memiliki struktur jaringan yang bermacam-macam. Untuk memahami struktur jaringan pada daun, lakukan kegiatan berikut!
KEGIATAN KELOMPOK
Tujuan : Mengetahui dan memahami struktur daun
Alat dan Bahan : 1. Daun berbagai macam tumbuhan dari
lingkungan sekitar
2. Objek glass
3. Kaca penutup
4. Pipet tetes
5. Mikroskop
6. Pisau silet
Cara Kerja :
1. Buatlah sayatan melintang daun dengan menggunakan pisau silet.
2. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass yang sudah ditetesi dengan air, kemudian tutuplah dengan kaca penutup.
3. Amatilah bagian-bagian jaringan yang menyusun daun tersebut.
4. Gambarlah struktur jaringan tersebut dan jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jaringan itu!
Dari Kegiatan Kelompok 4, Anda sudah mendapatkan gambaran struktur daun secara lengkap. Seperti terlihat pada Gambar 2.25, pada dasarnya daun tersusun atas beberapa lapisan berikut.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdapat di permukaan atas maupun bawah daun yang berfungsi untuk melindungi lapisan di bawahnya. Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang menghadap keluar biasanya berdinding tebal dan tertutup kutikula. Lapisan kutikula berfungsi untuk mengurangi penguapan. Pada permukaan lapisan epidermis ditemukan pula stomata, yang berfungsi untuk pertukaran udara dan mengatur transpirasi. Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (hipostomatik). Pada daun terapung di air, stomata hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadang-kadang berada di atas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung.
Bentuk modifikasi dari jaringan epidermis daun berupa trikoma, sel kipas, dan sel litokis. Trikoma berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar. Sel-sel kipas terdiri atas sederet sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel-sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat. Untuk memahami struktur epidermis Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut.
KEGIATAN KELOMPOK
Tujuan : Menemukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya.
Alat dan Bahan :
1. Daun berbagai macam tumbuhan. 5. Mikroskop
2. Objek glass 6. Pisau silet
3. Kaca penutup 7. Air
4. Pipet tetes
Cara Kerja
1. Ambillah daun dari lingkungan sekitar Anda.
2. Sayatlah permukaan luar daun secara tipis sehingga terlihat tipis dan transparan.
3. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass dan tetesilah dengan air menggunakan pipet tetes.
4. Amatilah menggunakan mikroskop.
5. Temukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya.
6. Gambarlah hasil pengamatan Anda.
b. Parenkim atau Mesofil
Jaringan ini terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil ini berdeferensiasi menjadi jaringanjaringan, antara lain seperti berikut.
1) Parenkim Spons (Bunga Karang)
Jaringan spons tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding tipis, lepas, dan mengandung sedikit kloroplas. Ruang antarsel besar sehingga memudahkan terjadinya pertukaran gas.
2) Parenkim Palisade (Jaringan Tiang)
Jaringan palisade berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun, selapis atau lebih, rapat satu sama lain dan mengandung banyak kloroplas sehingga lebih efisien untuk fotosintesis. Jaringan palisade berfungsi untuk menangkap cahaya. Kepadatan jaringan palisade ini tergantung pada intensitas cahaya yang diterima. Bagian yang banyak menerima cahaya langsung lebih padat daripada bagian yang berada di tempat teduh. Pada kedua jaringan ini terdapat klorofil, sehingga di sinilah tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
Lakukanlah kegiatan di bawah ini!
Amatilah hasil kegiatan kelompok 5 dan carilah di mana letak jaringan epidermis dan parenkim! Gambarlah jaringan tersebut pada buku tugas. Bandingkanlah dengan hasil teman Anda!. Untuk lebih memahami uraian di atas, Anda dapat melihat gambar 2.26!
c. Berkas Pengangkut
Jaringan ini tersusun atas xilem dan floem. Berkas pengangkut banyak terdapat pada tulang daun dan urat daun. Fungsi jaringan pengangkut pada daun adalah untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer. Di dalam berkas pengangkut, xilem selalu berada di sebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang. Dalam hal ini, xilem di sebelah dalam dan floem di luar. Susunan xilem, terutama pada ibu tulang daun seperti pada batang yang terdiri atas trakea, trakeid, serabut, dan parenkim.
Sumber :
Lestari, Endang Sri dan Kistinnah, Idun, 2009, Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 56 – 66.
Seperti manusia dan hewan, tubuh tumbuhan pun tersusun atas organorgan. Tumbuhan terdiri atas organ-organ berikut.
1. Akar
Coba Anda lihat kembali gambar pohon yang ada pada awal bab! Pohon itu berdiri tegak di atas tanah dengan menggunakan organ yang paling bawah, yaitu akar. Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah, walaupun pada beberapa tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah, misalnya pada tumbuhan anggrek epifit.
Pada dasarnya fungsi akar adalah sebagai berikut.
a. Tempat menambatkan tubuh tumbuhan pada posisi tertentu.
b. Menyerap air dan garam-garam anorganik dari dalam tanah.
Apabila akar primer dipotong membujur (memanjang), maka dari potongan ini akan dijumpai adanya bagian-bagian, antara lain seperti berikut.
a. Tudung Akar, karakteristik akar yang khusus adalah terdapat tudung akar pada bagian ujungnya yang disebut kaliptra. Kaliptra tersusun oleh sel-sel parenkim hidup yang kadang mengandung pati. Fungsi kaliptra yaitu untuk melindungi meristem dan melumasi akar sehingga mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah pada saat akar menembus tanah. Selain itu, zat-zat yang dihasilkan dapat mengatur pola pertumbuhan bagian-bagian akar yang lain. Pada kebanyakan tumbuhan kaliptra membentuk struktur khusus dan tetap yang disebut kolumela.
b. Daerah pembelahan sel,
c. Daerah pemanjangan sel.
Jenis akar tumbuhan ada dua, yaitu akar dikotil dan monokotil. Coba ingat-ingat kembali perbedaannya, kemudian buatlah bagan perbedaannya!
d. Daerah diferensiasi sel (daerah rambut akar)
Agar lebih jelas, perhatikan Gambar 2.19!
Apabila akar primer dipotong melintang akan didapatkan struktur jaringan primer akar tumbuhan pada irisan melintang, antara lain seperti berikut.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan penutup luar yang terdiri atas selapis sel berdinding tipis yang berlapis kutikula dengan susunan yang rapat. Pada lapisan ini, sel-sel berdiferensiasi membentuk rambut-rambut akar yang tersusun dari satu sel yang memanjang yang berfungsi untuk memperluas permukaan bagian penyerapan akar dan untuk pegangan akar pada tanah.
Pada spesies tertentu, rambut akar berkembang dari sel khusus di daerah epidermis. Sel ini disebut trikoblast. Epidermis akar biasanya dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar sudah dewasa, epidermisnya telah mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks yang disebut eksodermis.
b. Korteks
Lapisan korteks tersusun atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun longgar sehingga banyak terdapat ruang antarsel. Sel-sel parenkim tersusun dalam bentuk silinder. Lapisan sklerenkim biasanya dijumpai pada akar tumbuhan monokotil. Kolenkim sangat jarang dijumpai pada akar. Lapisan terluar dari korteks kadang-kadang berdeferensiasi menjadi lapisan eksodermis yang dinding sel-selnya mengalami penebalan dengan zat suberin. Lapisan terdalam dari korteks biasanya berdeferensiasi menjadi endodermis.
c. Endodermis
Lapisan ini sebenarnya merupakan sel korteks terdalam yang terdiri atas sel-sel berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Lapisan endodermis disebut juga lapisan floeterma atau sarung amilum karena mengandung butiran-butiran amilum. Sel-sel ini membentuk silinder yang membungkus jaringan pembuluh. Sel-sel endodermis mempunyai ciri khusus, yaitu adanya pita caspary. Apakah yang Anda ketahui tentang pita caspary? Dinamakan pita caspary karena sesuai nama penemunya, yaitu Caspary. Pita caspary merupakan penebalan dinding sel setempat dan pengendapan suberin dan lignin.
Agar lebih jelas perhatikan Gambar 2.20!
Pita caspary ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita caspary dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Sel-sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem tidak mengalami penebalan sehingga dapat dilalui air dan zat yang terlarut. Selsel ini disebut sel penerus atau peresap.
d. Silinder Pusat atau Stele
Lapisan silinder pusat merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
1) Perisikel atau Perikambium
Perisikel merupakan lapisan terluar dari stele, sehingga letaknya langsung berada di sebelah dalam dari lapisan endodermis dan di sebelah luar dari berkas pengangkut. Lapisan ini masih bersifat meristematis sebagai titik awal tumbuhnya primordia akar ke arah samping (cabang akar/akar lateral). Pertumbuhan cabang akar ini bersifat endogen.
2) Berkas Pengangkut (Xilem dan Floem)
Pada akar dikotil, antara xilem dan floem menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder. Jaringan sekunder yang terbentuk oleh kambium adalah xilem sekunder yang terletak di sebelah luar xilem primer dan floem sekunder yang terletak di sebelah dalam floem primer. Xilem sekunder dan floem sekunder ini banyak mengandung serabut.
3) Jari-Jari Empulur
Lapisan jari-jari empulur tersusun atas jaringan parenkim. Pada struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat beberapa perbedaan. Cobalah cari perbedaan tersebut! Untuk menemukannya, lakukan kegiatan mengamati sayatan melintang akar tumbuhan jagung (monokotil) dan akar tumbuhan kacang tanah (dikotil) dengan cara kerja seperti pada Kegiatan
Kelompok 3. Lakukanlah penga matan dan gambarlah hasilnya! Bagaimana struktur akar tumbuhan dikotil dan menokotil? Jelaskan perbedaannya dalam sebuah tabel!
Selanjutnya, coba bandingkan hasil gambar yang Anda peroleh dari pengamatan dengan gambar struktur akar pada Gambar 2.21 berikut!
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang umumnya terletak di atas tanah, walaupun ada beberapa tumbuhan yang batangnya berada di dalam tanah, misalnya Canna sp. Namun, di sini batang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu bagian yang berdaun dan mempunyai buku dan ruas. Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, jaringan primer batang memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaan tersebut akan kita bahas pada uraian berikut ini. Untuk memahami struktur batang monokotil dan dikotil, terlebih dahulu lakukanlah pengamatan sayatan melintang batang jagung dan kacang tanah. Ikutilah langkah kerja pada Kegiatan Kelompok 3. Dengan mengamati preparat melintang batang jagung dan kacang tanah, Anda akan mendapatkan struktur batang monokotil dan dikotil. Gambarlah hasil pengamatan Anda dan tulislah jaringan-jaringan yang menyusunnya! Sebutkan pula ciri-ciri jaringan yang menyusun batang monokotil dan dikotil tersebut! Kerjakan pada buku tugas Anda! Sayatan melintang batang akan menunjukkan daerah seperti pada Gambar 2.22!
Dari kegiatan yang Anda lakukan di atas dapat dijumpai beberapa jaringan yang menyusun batang kacang tanah (dikotil) dan batang tumbuhan jagung (monokotil). Jaringan-jaringan yang menyusun batang tumbuhan tersebut antara lain seperti berikut.
a. Batang Dikotil
Pada jaringan primer batang dikotil terdapat bagian-bagian berikut.
1) Epidermis
Lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun korteks.
Epidermis dapat megalami deferensiasi membentuk derivat epidermis, antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain. Coba Anda ingat kembali materi di depan!
2) Korteks
Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
4) Silinder Pusat atau Stele
Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian.
a) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok. Coba Anda ingat kembali pelajaran di SMP tentang mencangkok! Pada kegiatan mencangkok, kulit tumbuhan dan kambium harus dibersihkan agar akar dapat tumbuh pada tempat yang dicangkok. Budidaya tanaman dengan cara mencangkok dapat dimanfaatkan untuk diambil nilai ekonomisnya.
b) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.
Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun. Perhatikan Gambar 2.23 dan Gambar 2.24!
b. Batang Monokotil
Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur penampang melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.
1) Epidermis
Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil. Coba Anda ingat lagi uraian di depan!
2) Korteks
Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele.
3) Stele
Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat. Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar. Adakah tumbuhan monokotil yang batangnya dapat tumbuh membesar? Tumbuhan apakah itu? Mengapa terjadi pertumbuhan membesar, padahal tidak mempunyai kambium pada meristem samping? Konsultasikan jawabanmu dengan guru di sekolah!
4) Empulur
Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, empulur ada yang menghilang, misalnya pada tumbuhan padi.
3. Daun
Sebagian besar tanaman umumnya berdaun dan berwarna hijau. Akan tetapi, ada pula tanaman yang daunnya tidak berwarna hijau. Coba carilah daun tanaman yang tidak berwarna hijau! Daun merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi untuk memproses fotosintesis. Daun berasal dari suatu jaringan pada meristem ujung suatu kuncup pada batang. Daun memiliki struktur jaringan yang bermacam-macam. Untuk memahami struktur jaringan pada daun, lakukan kegiatan berikut!
KEGIATAN KELOMPOK
Tujuan : Mengetahui dan memahami struktur daun
Alat dan Bahan : 1. Daun berbagai macam tumbuhan dari
lingkungan sekitar
2. Objek glass
3. Kaca penutup
4. Pipet tetes
5. Mikroskop
6. Pisau silet
Cara Kerja :
1. Buatlah sayatan melintang daun dengan menggunakan pisau silet.
2. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass yang sudah ditetesi dengan air, kemudian tutuplah dengan kaca penutup.
3. Amatilah bagian-bagian jaringan yang menyusun daun tersebut.
4. Gambarlah struktur jaringan tersebut dan jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jaringan itu!
Dari Kegiatan Kelompok 4, Anda sudah mendapatkan gambaran struktur daun secara lengkap. Seperti terlihat pada Gambar 2.25, pada dasarnya daun tersusun atas beberapa lapisan berikut.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdapat di permukaan atas maupun bawah daun yang berfungsi untuk melindungi lapisan di bawahnya. Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang menghadap keluar biasanya berdinding tebal dan tertutup kutikula. Lapisan kutikula berfungsi untuk mengurangi penguapan. Pada permukaan lapisan epidermis ditemukan pula stomata, yang berfungsi untuk pertukaran udara dan mengatur transpirasi. Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (hipostomatik). Pada daun terapung di air, stomata hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadang-kadang berada di atas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung.
Bentuk modifikasi dari jaringan epidermis daun berupa trikoma, sel kipas, dan sel litokis. Trikoma berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar. Sel-sel kipas terdiri atas sederet sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel-sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat. Untuk memahami struktur epidermis Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut.
KEGIATAN KELOMPOK
Tujuan : Menemukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya.
Alat dan Bahan :
1. Daun berbagai macam tumbuhan. 5. Mikroskop
2. Objek glass 6. Pisau silet
3. Kaca penutup 7. Air
4. Pipet tetes
Cara Kerja
1. Ambillah daun dari lingkungan sekitar Anda.
2. Sayatlah permukaan luar daun secara tipis sehingga terlihat tipis dan transparan.
3. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass dan tetesilah dengan air menggunakan pipet tetes.
4. Amatilah menggunakan mikroskop.
5. Temukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya.
6. Gambarlah hasil pengamatan Anda.
b. Parenkim atau Mesofil
Jaringan ini terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil ini berdeferensiasi menjadi jaringanjaringan, antara lain seperti berikut.
1) Parenkim Spons (Bunga Karang)
Jaringan spons tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding tipis, lepas, dan mengandung sedikit kloroplas. Ruang antarsel besar sehingga memudahkan terjadinya pertukaran gas.
2) Parenkim Palisade (Jaringan Tiang)
Jaringan palisade berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun, selapis atau lebih, rapat satu sama lain dan mengandung banyak kloroplas sehingga lebih efisien untuk fotosintesis. Jaringan palisade berfungsi untuk menangkap cahaya. Kepadatan jaringan palisade ini tergantung pada intensitas cahaya yang diterima. Bagian yang banyak menerima cahaya langsung lebih padat daripada bagian yang berada di tempat teduh. Pada kedua jaringan ini terdapat klorofil, sehingga di sinilah tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
Lakukanlah kegiatan di bawah ini!
Amatilah hasil kegiatan kelompok 5 dan carilah di mana letak jaringan epidermis dan parenkim! Gambarlah jaringan tersebut pada buku tugas. Bandingkanlah dengan hasil teman Anda!. Untuk lebih memahami uraian di atas, Anda dapat melihat gambar 2.26!
c. Berkas Pengangkut
Jaringan ini tersusun atas xilem dan floem. Berkas pengangkut banyak terdapat pada tulang daun dan urat daun. Fungsi jaringan pengangkut pada daun adalah untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer. Di dalam berkas pengangkut, xilem selalu berada di sebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang. Dalam hal ini, xilem di sebelah dalam dan floem di luar. Susunan xilem, terutama pada ibu tulang daun seperti pada batang yang terdiri atas trakea, trakeid, serabut, dan parenkim.
Sumber :
Lestari, Endang Sri dan Kistinnah, Idun, 2009, Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 56 – 66.
Langganan:
Postingan (Atom)